Kali ini
saya akan membicarakan tentang pengalaman hidup saya yang paling mempunyai
kesan untuk saya, tentu nya bukan berarti hanya yang saya bahas saat ini saja,
sangat banyak pengalaman dan kejadian yang menarik di hidup saya tapi ini yang
paling membekas di pikiran saya.
Pertama
adalah kisah saya sewaktu masih duduk dikelas TK sampai 2 SD. Disana saya
tinggal dirumah nenek dan kakek saya, disana juga terdapat paman dan tante yang
biasa saya ajak bermain kalau sedang dirumah. Biasanya setelah saya pulang dari
sekolah ditemani oleh paman atau nenek, saya selalu membeli sebotol minuman
fan*a ditemani dengan kripik pedas, setelah itu berkunjung ke penjual mainan pinggir
jalan untuk membeli mainan. Bisa dibilang pada masa-masa itu saya dimanjakan
oleh nenek saya, tentu nya saya merasa senang dan merupakan pengalaman indah
tak terlupakan.
Yang membuat
masa kecil ini begitu berkesan bukan tentang hanya karena faktor “manja” nya,
ada sebuah tempat dirumah nenek saya yang menurut saya begitu cocok sebagai
tempat membuang waktu ketika sendirian, tempat nya dibagaian lantai 2 rumah. Di
lantai hanya terdapat sebuah kamar yang menghadap ke matahari jadi saat siang
hari aura panas benar-benar terasa seperti di sauna. Ditemani radio jadul dan
kipas angin yang ala kadarnya, mungkin kalian akan menganggap ini sebagai
tempat biasa saja, tapi menurutku ini merupakan momen yang sangat terukir di
ingatan.
kedua adalah
masa-masa saat sd kelas 3 sampai lulus, disana saya mendapatkan berbagai macam
teman yang menurut saya unik. Ada yang cengeng, sok berani, dan masih banyak
lain nya. Disini pertemanan kami semua sangat erat, bahkan setelah lulus pun
masih mengkontak melalui gadget, dijaman sekarang lebih kearah media sosial.
Ngomong-ngomong
soal sekolah dasar, ada sebuah peristiwa yang membuat saya menggeleng-gelengkan
kepala saat mengingatnya. Saat itu ada semacam tugas kelompok yang tugasnya
disuruh apa saya sendiri juga sudah lupa, kami satu group kelompok berjalan
kaki kerumah salah satu anggota kelompok kami yang arah jalanya belakang
sekolah untuk berdiskusi belajar, alasanya sih olah raga tapi sebenernya mau
hemat duin jajan buat beli kartu yugioh sama ciki ciki berhadiah yang lagi nge
tren waktu itu.
Sudah 2 jam lebih kami belajar disana , tugas sudah
terselesaikan dan sudah waktunya pulang.
Saya sendiri saat itu pulang dengan seorang teman saya, kami berjalan selangkah
demi selangkah hingga akhirnya menemuka sebuah angkot. Teman saya dengan sigap
langsung menaiki angkot itu dan berteriak mengajak saya ikut masuk juga, saya
nya sih mau-mau saja ikut tapi mengingat uang jajan itu bisa saya beli kan
kartu yugioh langka saya mengurungkan niat dan lanjut berjalan. Seketika itu
pula saya baru ingat kalau saya baru pertama kali lewat jalan itu dan merasa
seperti bocah nyasar.
Saya masih ingat waktu itu yang saya lakukan hanya
berjalan keliling komplek padahal hanya muter-muter di jalan yang sama. Karena lelah
saya duduk sejenak sambil mempasrahkan nasip sial yang ku alami ini, sambil
bengong dengan muka letih lesu saya melihat kendaraan yang lalu lalang, secara
tak sengaja saya melihat sebuah palang yang berisi “CINTAILAH SAMPAH MU BLA…BLA….BLA….”
saatnya itu pula saya mengingat bahwa palang itu merupakan patokan belokan
kerah rumah teman saya tadi. Saya merasa seperti orang bodoh jalan satu jam
lebih keliling komplek yang sebenarnya jalan pulang ada disebrang jalan.
Kira-kira
ini saja yang bisa saya ceritakan, bila saya lanjutkan akan menjadi sangat
banyak seperti buku novel. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang tidak baku atau
menyinggung perasaan. Akhir kata terima kasih telah mengunjungi blog saya.