Senin, 09 November 2015

Peristiwa Paling Berkesan

Kali ini saya akan membicarakan tentang pengalaman hidup saya yang paling mempunyai kesan untuk saya, tentu nya bukan berarti hanya yang saya bahas saat ini saja, sangat banyak pengalaman dan kejadian yang menarik di hidup saya tapi ini yang paling membekas di pikiran saya.

Pertama adalah kisah saya sewaktu masih duduk dikelas TK sampai 2 SD. Disana saya tinggal dirumah nenek dan kakek saya, disana juga terdapat paman dan tante yang biasa saya ajak bermain kalau sedang dirumah. Biasanya setelah saya pulang dari sekolah ditemani oleh paman atau nenek, saya selalu membeli sebotol minuman fan*a ditemani dengan kripik pedas, setelah itu berkunjung ke penjual mainan pinggir jalan untuk membeli mainan. Bisa dibilang pada masa-masa itu saya dimanjakan oleh nenek saya, tentu nya saya merasa senang dan merupakan pengalaman indah tak terlupakan.

Yang membuat masa kecil ini begitu berkesan bukan tentang hanya karena faktor “manja” nya, ada sebuah tempat dirumah nenek saya yang menurut saya begitu cocok sebagai tempat membuang waktu ketika sendirian, tempat nya dibagaian lantai 2 rumah. Di lantai hanya terdapat sebuah kamar yang menghadap ke matahari jadi saat siang hari aura panas benar-benar terasa seperti di sauna. Ditemani radio jadul dan kipas angin yang ala kadarnya, mungkin kalian akan menganggap ini sebagai tempat biasa saja, tapi menurutku ini merupakan momen yang sangat terukir di ingatan.

kedua adalah masa-masa saat sd kelas 3 sampai lulus, disana saya mendapatkan berbagai macam teman yang menurut saya unik. Ada yang cengeng, sok berani, dan masih banyak lain nya. Disini pertemanan kami semua sangat erat, bahkan setelah lulus pun masih mengkontak melalui gadget, dijaman sekarang lebih kearah media sosial.

Ngomong-ngomong soal sekolah dasar, ada sebuah peristiwa yang membuat saya menggeleng-gelengkan kepala saat mengingatnya. Saat itu ada semacam tugas kelompok yang tugasnya disuruh apa saya sendiri juga sudah lupa, kami satu group kelompok berjalan kaki kerumah salah satu anggota kelompok kami yang arah jalanya belakang sekolah untuk berdiskusi belajar, alasanya sih olah raga tapi sebenernya mau hemat duin jajan buat beli kartu yugioh sama ciki ciki berhadiah yang lagi nge tren waktu itu. 

Sudah 2 jam lebih kami belajar disana , tugas sudah terselesaikan dan  sudah waktunya pulang. Saya sendiri saat itu pulang dengan seorang teman saya, kami berjalan selangkah demi selangkah hingga akhirnya menemuka sebuah angkot. Teman saya dengan sigap langsung menaiki angkot itu dan berteriak mengajak saya ikut masuk juga, saya nya sih mau-mau saja ikut tapi mengingat uang jajan itu bisa saya beli kan kartu yugioh langka saya mengurungkan niat dan lanjut berjalan. Seketika itu pula saya baru ingat kalau saya baru pertama kali lewat jalan itu dan merasa seperti bocah nyasar. 

Saya masih ingat waktu itu yang saya lakukan hanya berjalan keliling komplek padahal hanya muter-muter di jalan yang sama. Karena lelah saya duduk sejenak sambil mempasrahkan nasip sial yang ku alami ini, sambil bengong dengan muka letih lesu saya melihat kendaraan yang lalu lalang, secara tak sengaja saya melihat sebuah palang yang berisi “CINTAILAH SAMPAH MU BLA…BLA….BLA….” saatnya itu pula saya mengingat bahwa palang itu merupakan patokan belokan kerah rumah teman saya tadi. Saya merasa seperti orang bodoh jalan satu jam lebih keliling komplek yang sebenarnya jalan pulang ada disebrang jalan.


Kira-kira ini saja yang bisa saya ceritakan, bila saya lanjutkan akan menjadi sangat banyak seperti buku novel. Mohon maaf kalau ada kata-kata yang tidak baku atau menyinggung perasaan. Akhir kata terima kasih telah mengunjungi blog saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar