TUGAS SOFTSKILL
ILMU BUDAYA DASAR
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari
diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan
ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi
budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan
oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda
dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika,
"keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan
kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya
yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu
kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Definisi budaya dalam pandangan ahli antropologi
sangat berbeda dengan pandangan ahli berbagai ilmu sosial lain. Ahli-ahli
antropologi merumuskan definisi budaya sebagai berikut:
E.B. Taylor: 1871 berpendapat bahwa budaya adalah:
Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,
kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang
dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan Linton: 1940, mengartikan budaya dengan:
Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan
yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
Adapun Kluckhohn dan Kelly: 1945 berpendapat bahwa
budaya adalah: Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang
eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu,
sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia
Lain halnya dengan Koentjaraningrat: 1979 yang
mengatikan budaya dengan: Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar.
Berdasarkan definisi para ahli tersebut dapat
dinyatakan bahwa unsur belajar merupakan hal terpenting dalam tindakan manusia
yang berkebudayaan. Hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan
bermasyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan belajar.
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan
menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang
berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud
kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk
tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat
diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa
hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara
wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang
lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada
tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Contoh dari kebudayaan, khususnya di Indonesia
ternyata sangatlah berada dekat dengan kehidupan sehari-hari, misalnya
lagu-lagu daerah yang ada disekitar kita, lagu Angin Mamiri yang berasal dari
Sulawesi Selatan, lagu Ondel-Ondel yang berasal dari Jakarta, alat musik
Angklung yang juga berasal dari Jakarta,
upacara adat seperti Sekaten, Makepung ; Balap Kerbau Masyarakat Bali, Atraksi
Debus Banten, Karapan sapi Masyarakat Madura Jawa Timur, Upacara Kasada Bromo
dan masih banyak lagi yang merupakan contoh dari kebudayaan yang asli dari
Indonesia.
Berikut merupakan penjelasan dari beberapa contoh
kebudayaan yang sudah dijelaskan di atas :
a.
Makepung
Kalau Madura punya Kerapan Sapi, maka Bali memiliki
Makepung. Dua tradisi yang serupa tapi tak sama, namun menjadi tontonan unik
yang segar sekaligus menghibur. yang dalam bahasa Indonesia berarti
berkejar-kejaran, adalah tradisi berupa lomba pacu kerbau yang telah lama
melekat pada masyarakat Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana. Tradisi ini
awalnya hanyalah permainan para petani yang dilakukan di sela-sela kegiatan
membajak sawah di musim panen. Kala itu, mereka saling beradu cepat dengan
memacu kerbau yang dikaitkan pada sebuah gerobak dan dikendalikan oleh seorang
joki. Makin lama, kegiatan yang semula iseng itu pun berkembang dan makin
diminati banyak kalangan. Kini, Makepung telah menjadi salah satu atraksi
budaya yang paling menarik dan banyak ditonton oleh wisatawan termasuk para
turis asing. Tak hanya itu, lomba pacu kerbau inipun telah menjadi agenda
tahunan wisata di Bali dan dikelola secara professional. Sekarang ini, Makepung
tidak hanya diikuti oleh kalangan petani saja.
b.
Debus
Atraksi yang sangat berbahaya yang biasa kita kenal
dengan sebutan Debus, Konon kesenian bela diri debus berasal dari daerah al
Madad. Semakin lama seni bela diri ini makin berkembang dan tumbuh besar
disemua kalangan masyarakat banten sebagai seni hiburan untuk masyarakat. Inti
pertunjukan masih sangat kental gerakan silat atau beladiri dan penggunaan
senjata. Kesenian debus banten ini banyak menggunakan dan memfokuskan di
kekebalan seseorang pemain terhadap serangan benda tajam, dan semacam senjata
tajam ini disebut dengan debus.Kesenian ini tumbuh dan berkembang sejak ratusan
tahun yang lalu, bersamaan dengan berkembangnya agama islam di Banten. Pada
awalnya kesenian ini mempunyai fungsi sebagai penyebaran agama, namun pada masa
penjajahan belanda dan pada saat pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa. Seni
beladiri ini digunakan untuk membangkitkan semangat pejuang dan rakyat banten
melawan penjajahan yang dilakukan belanda. Karena pada saat itu kekuatan sangat
tidak berimbang, belanda yang mempunyai senjata yang sangat lengkap dan
canggih. Terus mendesak pejuang dan rakyat banten, satu satunya senjata yang
mereka punya tidak lain adalah warisan leluhur yaitu seni beladiri debus.
c.
Kasada Bromo
Upacara Kasada bromo dilakukan oleh masyarakat
Tengger yang bermukim di Gunung Bromo Jawa Timur, mereka melakukan ritual ini
untuk mengangkat seorang Tabib atau dukun disetiap desa. Agar mereka dapat
diangkat oleh para tetua adat, mereka harus bisa mengamalkan dan menghafal
mantera mantera. Beberapa hari sebelum Upacara Kasada bromo dimulai, mereka
mengerjakan sesaji sesaji yang nantinya akan dilemparkan ke Kawah Gunung Bromo.
Pada malam ke 14 bulan Kasada Masyarakat tengger berbondong bondong dengan
membawa ongkek yang berisi sesaji dari berbagai macam hasil pertanian dan
ternak. Lalu mereka membawanya ke Pura dan sambil menunggu Dukun sepuh yang
dihormati datang mereka kembali menghafal dan melafalkan mantera, tepat tengah
malam diadakan pelantikan dukun dan pemberkatan umat dipoten lautan pasir gunung
bromo. Bagi masyarakat Tengger, peranan Dukun adalah sangat penting. Karena
mereka bertugas memimpin acara – acara ritual, perkawinan dll.
Sebelum lulus mereka diwajibkan lulus ujian dengan
cara menghafal dan lancar dalam membaca mantra mantra. Setelah Upacara selesai,
ongkek – ongkek yang berisi sesaji dibawa dari kaki gunung bromo ke atas kawah.
Dan mereka melemparkan kedalam kawah, sebagai simbol pengorbanan yang dilakukan
oleh nenek moyang mereka. Didalam kawah banyak terdapat pengemis dan penduduk
tengger yang tinggal dipedalaman, mereka jauh jauh hari datang ke gunung bromo
dan mendirikan tempat tinggal dikawah gunung Bromo dengan harapan mereka
mendapatkan sesaji yang dilempar. Penduduk yang melempar sesaji berbagai macam
buah buahan dan hasil ternak, mereka menganggapnya sebagai kaul atau terima
kasih mereka terhadap tuhan atas hasil ternak dan pertanian yang melimpah.
KECENDERUNGAN BERTAHAN DAN BERUBAHNYA
KEBUDAYAAN
Kebudayaan akan terus hidup manakala masyarakat mau
mempertahankannya, sebaliknaya kebudayaan akan musnah jika masyarakat tidak
lagi menggunakannya.
Dalam mempelajari kebudayaaan selalu harus
diperhatikan hubungan antara unsur- unsur yang mempengaruhi budaya itu
cenderung bertahan atau berubah dan situasi serta kondisi yang dialami oleh
masyarakat yang bersangkutan.
Unsur- unsur penyebab kecenderungan bertahannya
suatu budaya antara lain:
1. Unsur Idiologi
Idiologi merupakan kumpulan, gagasan, serta tatanan
yang baik dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Idiologi adalah jiwa dan
kepribadian bangsa yang menyebabkan suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain.
Idiologi digunakan sebagai pedoman hidup suatu bagsa. Dengan demikian, unsur
idiologi ini kecenderungan tetap bertahan karena sudah diyakini kebenarannya
oleh suatu masyarakat atau bangsa.
2. Unsur Kepercayaan / Religi
Semua aktivitas manusioa yang berhubungan dengan
kepercayaan / religi didasarkan pada suatu keyakinan akan suatu kebenaran
(keimanan). Oleh karena itu unsur kepercayaan atau religi ini cenderung tetap
bertahan karean menyangkut keyakinan, krpatuhan, atau keimanan yang diyakini.
3. Unsur Seni
Seni adalah sesuatu yang bersifat indah, seni
melahirkan cinta kasih, kasih sayang, kemesraan, pemujaan, baik terhadap Tuhan,
maupun terhadap sesama manusia.
Pengungkapan rasa seni dapat melalui musik, tari,
lukis, sastra, dan sebagainya, sebagai hasil cipta, karsa, manusia yang
cenderungbertahan dari masa ke masa.
4. Unsur Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi, penghubung suatu
maksud antar manusia, dari bahasa kita dapat mengungkapkan apa yang kita
inginkan.
Komponen
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki
beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
Ø Kebudayaan
material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan
masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah
temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah
liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup
barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian,
gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
Ø Kebudayaan
nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan
abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng,
cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Ø Lembaga
social
Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang
banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem
social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang
berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa
dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada
satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut
terbalik, wajar seorang wanita memilik karier
Ø Sistem
kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun
system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi
system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan
mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara
mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.
Ø Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita,
dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam
masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika
sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang
akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa
wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus
meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap
derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak
terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.
Ø Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi,
bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat
komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit
dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti
oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus
dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan
memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.
SIFAT BUDAYA DAN KECENDERUNGANNYA
A. SIFAT-SIFAT BUDAYA
Kendati kebudayaan dimiliki oleh setiap masyarakat
itu tidak sama, seperti di Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa
yang berbeda, tetapi setiap kebudayaan memiliki ciri dan sifat yang sma. Sifat
tersebut bukan diartikan secara spesifik, melainkan bersifat universal. Dimana
sifat-sifat budaya itu memilki ciri-ciri yang sama bagi setiap kebudayaan
manusia tanpa membedakan faktor ras, lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu
sifat hakiki yang berlaku bagi setiap budaya dimanapun juga.
Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut, antara lain:
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku
manusia.
2. Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada
lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usua
generasi yang bersangkutan.
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan
dlam tingkah laku.
4. Budaya mencakup peraturan-peraturan yang berisi
kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan, yang diterima atau ditolak,
tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diijinkan.
Sifat hakiki tersebut menjadi ciri setiap budaya.
Akan tetapi, apabila seseorang atau sekelompok orang yang memahami sifat hakiki
yang esensial, terlebih dahulu ia harus memecahkan pertentangan-pertentangan
yang ada didalamnya.
BUDAYA DIMILIKI BERSAMA OLEH SUATU
KELOMPOK
Sebagaimana telah dijelaskan, masyarakat sebagai
wadah dan dan budaya sebagai isi merupakan kesatuan yang dapat dipisahkan dan
merupak dua komponen yang bersatu. Setiap masyarakat memilki budaya dan setiaop
budaya pasti ada masyarakat yang memilikinya. Masing-masing masyarakat
seringkali memiliki budaya yang bersifat khas, yaitu hanya dimilki masyarakat
tersebut.
Ciri khas perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan
latar belakang masyarakat yang bersangkutan. Faktor-faktor penyebab perbedaan
itu antara lain:
1. Faktor Alam
Faktor alam atau lingkungan geografis ialah faktor
letak tata bumi, iklim, dan faktor alam lainya. Faktor alam ini mempunyai
pengaruh yang besar terhadap pembentukan budaya. Misalnya musik angklung,
suling, dan calung pertama kali berasl dari Jawa barat karena alam Jawa Barat
menyediakan banyak bambu.
2. Faktor Kebiasaan
Kebiasaan yang ada disuatu masyarakat berbeda satu
dengan yang lainnya, kadangkala apa yang boleh dalam masyarakat tertentu
dilarang oleh masyarakat lain. Misalnya di Jepang mengeluarkan bunyi desis dari
mulut dianggap sebagai tanda penghargaan terrhadap orang yang memunyai derajat
sosial yang lebih tinggi, sebaliknya di Inggris mengeluarkan bunyi desis dari
mulut dianggap penghinaan.
3. Faktor Kedaerahan
Faktor kedaerahan melahirkan budaya- budaya khusus
(sub kultur) pada masyarakat yang tinggal didaerah berlainan satu sama lain.
Misalnya kebiasaan yang berlaku pada masyrakat sunda akan berbeda dengan
kebiasaan yang berlaku pada masyarakat Minahasa, Padang, dan sebagainya.
4. Pelapisan sosial
Pelapisan sosial atau strata sosial dapat
mempengaruhi perbrdaan kebudayaan golongan masyarakat, misalnya dulu golongan
ningrat akan berneda tutur kata, berpakaian dengan golongan rakyat biasa masa
sekarang juga antara kelas menengah keatas akan berbeda cara bersikap, bergaul,
berpakaian dengan orang kebanyakan.
BUDAYA DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP
MANUSIA
Budaya berfungsi membantu manusia memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kebutuhan hidup manusia terdiri atas kebutuhan biologis, kebutuhan
sosial, dan kebutuhan psikologis. Manusia mempunyai berbagai kebutuhan aga
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Selain itu, kebutuhan manusia muncul
sebagai upaya manusia untuk memanfaatkan lingkungan.
Kebutuhan manusia akan berbeda sesuai dengan tempat,
waktu, situasi, dan kondisi. Kebutuhan di desa akan berbeda dengan kebutuhan di
kota, kebutuhan pada waktu musim hujan akan berbeda dengan kebutuhan pada waktu
musim kemarau, dan sebagainya.
1. Kebutuhan Biologis
Kebutuhan biologis mutlak harus dipenuhi manusia,
artinya jika kebutuhan biologis ini tidak terpenuhi maka organ tubuh manusia
akan terganggu, bahkan bisa meninggal dunia.
Kebutuhan biologis mencakup:
a. Makan dan minum
b. Istirahat
c. Buang air besar dan kecil
d. Perlindungan dari iklim dan cuaca
e. Pelepasan dorongan seksual
f. Kesehatan yang baik
Dalam upaya memenuhi kebutuhan biologis, manusia
yang satu harus memperhatikan kepentingan manusia yang lain.
2. Kebutuhan sosial
Untuk memudahkan tercapainya kebutuhan biologis,
manusia memerlukan kebutuhan social. Kebutuhan sosial antara lain:
a. Kegiatan bersama
Dalam kehidupan di masyarakat, manusia tidak bisa
hidup sendiri, karena pasti membutuhkan manusia yang lain. Oleh sebab itu,
manusia menciptakan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sejak dulu manusia tidak bisa hidup
sendiri, karenanya manusia disebut makhluk sosial.
b. Berkomunikasi dengan sesama
komunikasi antar manusia dapat dilakukan baik dengan
lisan, tulisan, maupun isyarat. Tanpa kemampuan komunikasi dengan sesama,
manusia akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena
itu, proses berkomunikasi telah dilakukan pada anak-anak sejak usia balita demi
pertumbuhan fisik dan mentalnya.
c. Keteraturan sosial dan kontrol sosial
Keteraturan sosial dan kontrol sosial sangat
dibutuhkan manusia sebagai warga masyarakat. Keteraturan sosial akan
menciptakan suatu masyarakat yang tertib, aman, dan tenteram. Keteraturan ini
akan tercapai apabila semua anggota masyarakat bersikap dan bertingkah laku
sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada. Untuk menjaga keteraturan
sosial diupayakan adanya kontrol sosial. Kontrol sosial dapat dilakukan
antarmanusia, baik sebagai individu maupun kelompok.
d. Pendidikan
Agar kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat terlaksana,
pedidikan sangat dibutuhkan. Pendidikan dapat membuka mata dan hati serta
wawasan menuju kearah kehidupan yang lebih baik.
3. Kebutuhan Psikologis
Kebutuhan psikologis meliputi hal-hal berikut:
a. Rileks atau santai
Rileks atau santai pengendoran ketegangan, merupakan
kebutuhan psikologis untuk menghilangkan kejenuhan dan berfungsi sebagai
penyegar (refreshing) kehidupan manusia.
Manusia dalam melakukan aktivitasnya sering
mengalami kelelahan dan kejenuhan, oleh karena itu manusia perlu bersantai agar
semangatnya timbul kembali, misalnya menikmati pemandangan alam, menikmati
music, dan sebagainya.
b. Kasih sayang
Kasih sayang, cinta dan kemesraan selalu dibutuhkan
manusia sebagai makhluk sosial. Manusia ingin disayangi dan ingin menyayangi.
Wujud kasih sayang ini dapat melahirkan kreativitas manusia, manusia punya
semangat hidup karena cinta dan kasih sayang. Karena itu kasih sayang, cinta
dan kemestaan adalah kebutuhan psikologis manusia.
c. Kepuasan altruistik
Kepuasan altruistik adalah suatu kepuasan manusia
untuk berbuat baik atau berbakti kepada orang lain, kepada suatu ide,atau suatu
cita-cita.
d. Kehormatan
Ukuran kehormatan terlepas dari ukuran kekayaan atau
kekuasaan, namun demikian dari kekayaan dan kekuasaan kadangkala melahirkan
kehormatan. Kehormatan biasanya lahir dari kewibawaan, kebajikan kearifan
seseorang, karena itu orang yang paling dihormati atau di segani biasanya
mendapat tempat pada lapisan atas sehingga mereka sering menjadi pemimpin atau
pemangku adat.
e. Kepuasan Ego
Kepuasan ego terwujud jika seseorang merasa puas
setelah berhasil mencapai cita-cita, keinginan, dan sebagainya.
PENGARUH BUDAYA TERHADAP LINGKUNGAN
Budaya yang di kembangkan oleh manusia akan berimplikasi
pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan
suatu ciri khas dari masyarakat yang tampak dari luar, artin6ya orang asing
dapat melihat kekhasan budaya suatu daerah/kelompok. Dengan menganalisa
pengaruh dan akibat budaya dan lingkungan, seseorang dapat mengetahui suatu
lingkungan berbeda dengan lingkungan yang lainya dan tentu menghasilkan
kebudayaan yang berbeda.
Beberapa Variavel yang berhubungan dengan masalah
kebudayaan dan lingkungan:
a) Physical Environtment, menunjuk kepada lingkungan
natural
b) Cultural Social Environment, Meliputi aspek-aspek
kebudayaan beserta proses sosialisasi
c) Environmental Orientation and Representation,
Mengacu kepada persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda pada setiap masyarakat
mengenai lingkungannya.
d) Enviromental Behavior and Process, meliputi
bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial
e) Out Carries Product, meliputi hasil tindakan
manusia seperti membangun rumah, komunitas,dan sebagainya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kebudayaan
yang berlaku dan dikembangkan dalam lingkungan tertentu berimplikasi terhadap
pola tata laku, norma, nilai, dan aspek kehidupan lainnya yang akan menjadi
ciri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainya.
Opini
:
Negara kita Indonesia mempunyai kebudayaan yang
banyak dan beragam karena mempunyai 742
bahasa daerah dan 34 provinsi dengan adat yang berbeda. Sangking banyaknya
kebudayaan kita sampai-sampai banyak kebudayaan yang terlantar dan hampir hilang
dari lingkungan masyarakat, sebagai contoh seperti reog ponorogo dan batik yang
di klaim di Negara sebrang . tindakan pengklaiman dari Negara tetangga itu
merupakan bukti bahwa budaya kita banyak disukai di Negara lain, bisa dilihat
seperti pemerintah Africa selatan Nelson Mandela yang sudah wafat sekarang, dia
yang merupakan presiden dari Negara Africa justru menyukai batik dari Negara kita,
sementara sebagian dari kita justru ada yang enggan bila memakai batik, lucu
bukan? . banyak anak muda sekarang yang sudah dirusak oleh budaya luar yang negatif
. sudah menjadi tugas pemerintah untuk melindungi dan melestarikan budaya Indonesia,
tapi bukan hanya pemerintah saja, kita juga sebagai masyarakat Indonesia itu
sendiri harus melestarikanya juga. Kalau bukan kita, siapa lagi ? . Semoga
budaya kita bisa lebih mendunia dan disukai oleh Negara lain dan semangat rasa
Nasionalisme kita pun menjadi lebih besar .
REFRENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar